Pada hari sabtu dan minggu 25-26 Oktober 2014 kemarin OMK Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas mengadakan Ziarah ke Gua Maria Tritis di Wonosari, Gunung kidul. Kegiatan ini bertujuan untuk mengobati rasa rindu OMK kepada bunda Maria. Selain berziarah rekan-rekan OMK juga melakukan kegiatan yang sangat positif, yaitu bakti lingkungan dengan membersihkan sampah-sampah liar di sekitar pantai Sadranan. Dengan mengusung Tema “Mendekat PadaNya, Alam, dan Sesama”, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan diikuti dengan sangat antusias oleh semua peserta Ziarah. Dengan berziarah dan berdevosi di Gua Maria Tritis, OMK Cawas semakin terpupuk iman akan Perawan Suci Bunda Maria, dengan berbakti sosial OMK Cawas menemukan kesadaran bahwa merawat dan menjaga alam adalah bagian dari buah kasih iman, dengan bercanda dan berekreasi bersama, OMK Cawas semakin bertumbuh dalam semangat persaudaraan.
Pukul 10.00 WIB Sabtu (25/10) seluruh peserta dan panitia Ziarah berkumpul di ruang Don Bosco untuk checking terakhir dan briefing. Sebelum berangkat OMK berdoa bersama memohon kelancaran acara dan keselamatan dalam perjalanan. Rombonganpun berangkat menuju tempat tujuan dengan transportasi berupa sebuah bus. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih dua jam tersebut berjalan dengan lancer,selamat, dan penuh sukacita. Destinasi pertama, yakni Gua Maria Tritis diisi dengan kegiatan rohani seperti doa rosario bersama, membuat doa Malaikat Tuhan dan doa Ratu Surga pada spanduk kegiatan, serta doa pribadi di hadapan patung Bunda Maria. Per Mariam ad Jesum, lantunan doa dihaturkan oleh seluruh peserta ziarah melalui Bunda Maria kepada putranya, Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Sebelumnya, beberapa rekan OMK sempat berbincang dan bertemu sapa dengan Romo Har yang terkenal nyentrik, gayanya yang selalu semangat dan suara seraknya yang begitu khas, mengingatkan ketika beliau dulu melayani umat katolik di Cawas.
Setelah rangkaian kegiatan di Gua Maria selesai, perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Sadranan. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang OMK dilakukan disini, diantaranya adalah bakti lingkungan (bersih-bersih sampah di sepanjang pesisir pantai), api unggun, games, renungan, sharing, senam pagi, rekreasi, dan lain-lain. Dari sekian kegiatan tersebut, salah satu sesi yang cukup berkesan dan menggugah nurani bagi sebagian besar peserta adalah saat renungan dan kegiatan bersih pantai. Dalam renungan malam yang berlangsung kurang lebih selama dua jam, sobat-sobat OMK mencoba merefleksikan kembali tentang banyak hal, dan salah satunya adalah menyadari kembali pengorbanan serta cinta kasih orang tua. Seberkas cahaya lilin-lilin kecil, semilir angin pantai, dan sayup-sayup suara ombak mengiring suasana di saat itu. Bercampur pula sedu sedan tangis beberapa rekan OMK yang tidak sanggup menahan air mata keharuan ketika membaca selembar surat yang telah dikumpulkan oleh tim acara, tanpa sepengetahuan seluruh peserta maupun panitia. Sebuah surat yang berisi goresan pena bertuliskan ungkapan hati orang tua masing-masing. Momen yang begitu khusyuk dan penuh rasa.
Kemudian, kegiatan lainnya yakni bersih-bersih pantai dengan memungut sampah yang berserakan di pantai dan membersihkan arang-arang bekas api unggun yang ditinggalkan begitu saja oleh pengunjung yang melakukan beachcamp (kemah pantai) di pantai Sadranan ini. Mungkin terlihat sepele, namun langkah kecil yang disertai antusiasme luar biasa dari sobat-sobat OMK ini mengundang perhatian dari para pengunjung pantai dan disambut dengan sangat baik pula oleh beberapa pihak di sekitar pantai Sadranan tersebut. Namun, bukan penghargaan ataupun pengakuan yang menjadi tujuan utama, sobat OMK ini hanya ingin berbagi kasih melalui usaha untuk sadar akan kebersihan dan peduli lingkungan dengan cara yang sederhana.
Setelah rangkaian kegiatan di Gua Maria selesai, perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Sadranan. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang OMK dilakukan disini, diantaranya adalah bakti lingkungan (bersih-bersih sampah di sepanjang pesisir pantai), api unggun, games, renungan, sharing, senam pagi, rekreasi, dan lain-lain. Dari sekian kegiatan tersebut, salah satu sesi yang cukup berkesan dan menggugah nurani bagi sebagian besar peserta adalah saat renungan dan kegiatan bersih pantai. Dalam renungan malam yang berlangsung kurang lebih selama dua jam, sobat-sobat OMK mencoba merefleksikan kembali tentang banyak hal, dan salah satunya adalah menyadari kembali pengorbanan serta cinta kasih orang tua. Seberkas cahaya lilin-lilin kecil, semilir angin pantai, dan sayup-sayup suara ombak mengiring suasana di saat itu. Bercampur pula sedu sedan tangis beberapa rekan OMK yang tidak sanggup menahan air mata keharuan ketika membaca selembar surat yang telah dikumpulkan oleh tim acara, tanpa sepengetahuan seluruh peserta maupun panitia. Sebuah surat yang berisi goresan pena bertuliskan ungkapan hati orang tua masing-masing. Momen yang begitu khusyuk dan penuh rasa.
Kemudian, kegiatan lainnya yakni bersih-bersih pantai dengan memungut sampah yang berserakan di pantai dan membersihkan arang-arang bekas api unggun yang ditinggalkan begitu saja oleh pengunjung yang melakukan beachcamp (kemah pantai) di pantai Sadranan ini. Mungkin terlihat sepele, namun langkah kecil yang disertai antusiasme luar biasa dari sobat-sobat OMK ini mengundang perhatian dari para pengunjung pantai dan disambut dengan sangat baik pula oleh beberapa pihak di sekitar pantai Sadranan tersebut. Namun, bukan penghargaan ataupun pengakuan yang menjadi tujuan utama, sobat OMK ini hanya ingin berbagi kasih melalui usaha untuk sadar akan kebersihan dan peduli lingkungan dengan cara yang sederhana.
Lebih dari itu semua, seluruh rangkaian kegiatan mulai dari persiapan sampai terlaksananya acara yang dipenuhi keceriaan, keakraban, rasa canggung, tawa, tangis, kerjasama, pengorbanan dan hal-hal lainnya ini menjadi salah satu harapan dan kesempatan berharga bagi OMK dalam mengembangkan kehidupan menggereja dan beriman mendalam, bermasyarakat, serta berbagi kepada sesama maupun kepada alam sekitarnya.